Pages

Minggu, 27 April 2014

kritic



KARTINI BERDARAH
(Catatan kehidupan Kartini)
Oleh: Wiwi Wulandari
            SINOPSIS peristiwa yang terjadi merupakan gambaran atas pengorbanan Kartini pahlawan wanita. Emansipasi yang dituntut setiap perempuan atas hak-hak agar tidak terjadi perlakuan yang tidak adil terhadap perempuan. Perlakuan yang tidak adil akan mendapatkan balasan bagi orang-orang yang jahat dan tidak mau berlaku adil dan menerima sesamanya.
            Jalinan peristiwa yang disusun oleh penulis naskah dan sutradara yang mewujudkan lakon “kartini berdarah” karya Amanatia Junda .S ke dalam dunia panggung yang sudah menjadi bahan tontonan yang dapat dinikmati dan dirasakan oleh khalayak atau penonton. Naskah lakon non realis yang di garab oleh sutradara ke dalam bentuk absurd itu terlihat dalam bentuk dialog dan respon kepada penonton. Merujuk kepada lakon kartini berdarah dipersembahkan dalam rangka memperingati hari kartini yaitu pada tanggal 21 April 2014 di Gedung Teater Arena ISI Padangpanjang pada pukul 08.00 WIB. Pertunjukan ini di persembahkan dalam kreatifitas mahasiswa teater.
            Kartika nama tokoh yang ada dalam cerita tersebut, ia sangat baik dan  mengidolakan sosok pahlawan perempuan indonesia yaitu ibu kita Kartini yang membela hak perempuan pada masa itu. Kartika selalu membawa buku yang ditulis oleh Kartini yang berjudul “ habis gelap terbitlah terang”. Tidak hanya itu, karena semakin mengidolakan sosok Kartini tersebut semua kamar Kartika dipenuhi oleh foto-foto kartini. Dia sangat merindukan sosok yang menjadi idolanya tersebut.
            Kartika hidup dengan kurangnya perhatian dari orang tua, terutama ibunya karena ayahnya sudah meninggal. Ibunya yang sangat bersifat offer protectif kepada anak satu-satunya tersebut membuat hidup Kartika tertekan. Tidak hanya di rumah di sekolah ia juga mendapat perlakuan yang tidak baik dari teman-teman. Namun, disamping itu ada seorang teman laki-lakinya yang baik kepadanya. Kartika selalu merindukan untuk bisa bertemu dengan Kartini. Kemudian keluarlah Kartini dari dalam kaca yang dibelikan oleh ibunya itu. Kartini tahu dengan semua penderitaan yang dialami oleh Kartika dan dia sangat kasihan dengan kejadi-kejadian yang menimpa Kartika.
            Siapa yang tidak kenal dengan pahlawan perempuan tanah air kita, yang memperjuangkan harkat dan martabat perempuan.  Gambaran cerita yang mengingatkan kita kepada sosok pahlawan perempuan Indonesia. Sosok Kartini yang telah kita kenal yaitu seorang pejuang, emansipasi wanita yang menjunjung harkat dan martabat wanita untuk tidak diinjak-injak. Hal ini merupakan motivasi bagi kaum perempuan saat ini untuk tidak mau diinjak dan diremehkan lagi, Karena wanita adalah sosok yang perlu dilindungi dan tidak untuk di sakiti.
            Merujuk kepada aktor yang memerankan lakon tersebut, karena masih baru belajar dan itu sudah bagus, namun masih terdapat kekurangan dalam memerankannya. Masih kurangnya totalitas permainan aktor. Seorang aktor yang baik harus memerankan seorang tokoh dengan totalitas permainannya. Masih banyak kekurangannya baik dari segi aktor maupun artistiknya. Tetapi itu bukanlah menjadi hambatannya, walaupun sekarang masih kurang totalitas permainannya, masih banyak waktu untuk memperbaikinya karena masih tahap belajar. Ini merupakan hal pertama kalinya bagi mereka yang memerankan naskah “kartini berdarah”. Pertukaran adegan yang sering membuat penonton lama menunggu. Pementasan dalam waktu satu setengah jam tersebut, banyak yang patut kita ambil hikmahnya. Wanita yang merupakan makhluk tuhan yang lemah dibandingkan dengan laki-laki harus dilindungi bukan untuk di siksa dan diremehkan. 
             Zaman sekarang banyak kita jumpai wanita yang teraniaya, dicaci maki, di olok-olokan dan itu masih kita jumpai disekeliling kita. Namun apalah daya seorang wanita itu, iya hanya butuh seseorang yang bisa melindunginya. Tidak ada kepedulian antar sesama, tidak ada yang mampu berbuat seperti Kartini dulu yang bisa menjadi wanita pembela kebenaran atas hak-hak yang tidak bebas dan tidak adil.
             

Sabtu, 12 April 2014

PERAYAAN FILM NASIONAL



NATIONAL FILM CELEBRATION
Perayaan Film Nasional Oleh Mahasiswa Televisi dan Film
Oleh: Wiwi Wulandari
            Acara yang di gelar oleh jurusan televisi dan film pada hari senin tanggal 07 April 2014 kemaren yang diadakan di gedung Boestanol Arifin Adam pada pukul 8 malam. Acara ini bertujuan dalam rangka pemutaran film fiksi yang diciptakan oleh mahasiswa jurusan televisi dan film dan acara peresmian HMJ Jurusan Televisi dan Film. Acara ini begitu disambut gembira oleh semua yang terlibat dalam acara, baik itu panitia maupun penontonnya. Panitia yang sangat semangat untuk merayakan acara tersebut dengan memakai kostum modren dengan menggunakan jas bagi laki-laki  dan gaun bagi perempuannya.
            Acara pertama yaitunya kata sambutan dari ketua jurusan Televisi dan Film yang sangat bangga dengan diadakannya acara ini, katanya“ saya sangat bangga sekali sama panitia yang sudah bekerja keras untuk mengadakan acara ini. Acara ini sangatlah membuat saya bangga sama mahasiswa Jurusan Televisi dan Film, yang mampu menciptakan dan mengadakan acara ini sampai semeriah mungkin”.  Kedua yaitu kata sambutan dari mantan pembimbing HMJ Televisi dan FILM. Seterusnya yaitu kata sambutan dari Bapak Rektor ISI Padangpanjang. 
            Semangatnya para panitia dalam membentuk dan menciptakan acara itu disambut gembira dan disambut baik oleh para penonton atau khalayaknya. Contohnya saja bangku penonton penuh semua yang ramai ditonton oleh penontonnya, sampai-sampai ada sebagian penonton yang tidak dapat kebagian tempat duduknya. Tetapi acaranya sangat menghibur membuat penonton betah dan tidak mau meninggalkan tempat duduknya.
            Setelah banyak kata-kata sambutannya acarapun dimulai dengan dihibur oleh musik yang sangat indah dan sangat menghibur penonton tentunya. Setelah selesai musiknya, acara yang dibawakan oleh mahasiswa teater yaitu Pantomime. Pertunjukan pantomim merupakan pertunjukan isyarat, yang menggukan mimik wajah atau gerakan tubuh sebagai dialog. Pantomim merupakan suatu cerita yang tidak menggunakan bahasa verbal yaitu bahasa yang disampaikan secara lisan, dapat memudahkan komunikan menangkap ide-ide yang disampaikan oleh komunikator. Pantomin menggunakan jenis komunikasi yang nonverbal yaitu komunikasi yang sulit ditangkap maknanya karena dalam komunikasi non verbal pesan atau ide yang disampaikan secara tidak langsung.
            Bentuk pertunjukan pantomim sangat terkenal dan digemari di roma. Bentuk pertunjukannya banyak menggunakan tari-tarian tanpa dialog. Dimainkan oleh seorang aktor yang memainkan berbagai peran. Pantomim terkadang menggunakan topeng dengan bentuk mulut terbuka, terkadang pula mampu mengubah kesukaan para penguasa terhadap bentuk tragedi. 
            Tarian yang terdapat dalam pertunjukan pantomim berupa gerakan yang menggabarkan seorang aktor sedang melakukan aktifitas. Gerakan tersebut secara tidak langsung dapat dibaca oleh penonton, dan dapat menangkap cerita yang dihadirkannya. Cerita yang diangkat dalam pertunjukan pantomim tergantung kepada sutradaranya dalam memilih tema yang menarik. Pentingnya memilih tema sesuai dengan keadaan pada zaman sekarang. Ceritanya bisa komedi (lelucon atau lawak), tragedi (kisah yang menyedihkan atau tragic) dan satir (tragedi yang di komedikan).
            Penjelasan tersebut dapat kita pahami bagaimana berpantomime tersebut. pertunjukan pantomime yang dibawa oleh mahasiswa teater semester dua tersebut sangat menghibur penonton, sampai-sampai semua orang tertawa dan hanyut dalm pertunjukan pantomime tersebut. saya duduk di bangku paling belakang saya bisa merasakan dan mendengar betapa banyaknya penonton yang bersorak – sorak karena merasa terhibur dengan pantomime tersebut.        Kadang penonton tidak mengerti dengan apa yang dipertunjukan oleh seseorang dalam berpantomime, tetapi dengan adanya musik pengiring dapat membatu penonton cepat memahaminya. Dalam pertunjukan pantomim masalah kostum yang dipakai saat pementasan yaitu kostum yang mendukung cerita apa yang sedang atau yang akan diangkat menjadi suatu pertunjukan teater.
            Pertunjukan pantomime sangat dibutuhkan Improvisasi dalam bermain pantomim, kadang kita dalam pertunjukan tidak semulus apa yang kita pikirkan. Demam panggung yang sering membuat orang tidak fokus atau lupa dengan apa yang akan dilakukannya di atas panggung. Dalam hal demikianlah improvisasi sangat dibutuhkan untuk menutupi terjadinya kesalahan. Improvisasi merupakan suatu aktifitas drama yang dilakukan secara spontan dengan menggalakkan daya imajinasi, kreatifitas, dan inovasi seorang aktor berdasarkan rangsangan yang diberikan oleh pasangan atau lawan bermain. Tujuan pertunjukan pantomime ini yaitu untuk mendukung acara yang dibawakan oleh mahasiswa Televisi dan Film tersebut agar acara tidak monoton dan banyak yang menyukainya.  
            Pertunjukan pantomime yang hanya sebagai pertunjukan selingan hanya memakai durasi sekitar 20-an menit itu mampu membuat mata penonton terbelalak dan tidak mengatuk walaupun itu sudah jam 10-an. Tema yang diangkat dalam pantomime itu yaitu sesuai dengan tema yang ada dalam acara Televisi tersebut.
            Hakikatnya, pertunjukan diciptakan untuk menghibur penonton, bukan hanya sekedar untuk mencari nama atau hanya asal-asalan. Pada malam itu semua pertunjukan baik musik, televisi, dan pantomime sangat menhibur penontonnya. Pertunjukan tersebut harus mampu memberikan pesan bagi penontonnya. Pesan yang ingin disampaikan itu harus dapat dimengerti oleh penontonnya atau penikmatnya.
            Yudiaryani dalam seminar PAT V 26 November 2012 yang dikutip oleh Fauziah Laili, bahwa yudiaryani juga mengatakan bahwa setiap pertunjukan/apresiasi seni yang ditampilkan harus membuat penonton / masyarakat mengerti akan pesan yang disampaikan melalui pertunjukan dan memberikan sesuatu yang baru. Intinya  masyarakat tidak dipaksa untuk menerima apa yang disampaikan melalui sebuah karya seni, tapi senimanlah yang mencari cara bagaimana sebuah kesenian tersebut mampu diterma oleh masyarakat luas.
            Haripun sudah semakin larut, pertunjukan pantomime belalu dan dilanjutkan dengan acara pemutaran film fiksi. Banyak film yang ditayangkan pada malam itu, sehingga membuat mata penonton lelah karena banyaknya film yang ditonton. Sehingga satu persatu penonton sudah mulai menciut. Pertunjukan yang berakhir pada pukul 12 malam itu pokoknya sangat meriah sekali hanya saja pertimbangan durasinya yang kurang diperhatikan sehingga banyak penonton yang tidak menyaksikan sampai acara usai.
            Hal yang paling penting yaitu pertimbangan penontonnya. Karena penonton sangat mendukung dalam lancarnya suatu acara atau pertunjukan dan tanpa penoton itu belubisa dikatakan pertunjukan. Namanya seni pertunjukan mestinya harus dipertontonkan kepada masyarakat atau penonton yang layak, dan harus dipertimbangkan jenis pertunjukannya, apakah bisa dimengerti oleh penontonnya atau tidak, itulah hal yang paling penting dalam penciptaan pertunjukan. 

                                                 Gambar. Pantomime