NATIONAL FILM CELEBRATION
Perayaan Film Nasional Oleh Mahasiswa
Televisi dan Film
Oleh: Wiwi Wulandari
Acara yang di gelar oleh jurusan
televisi dan film pada hari senin tanggal 07 April 2014 kemaren yang diadakan
di gedung Boestanol Arifin Adam pada pukul 8 malam. Acara ini bertujuan dalam
rangka pemutaran film fiksi yang diciptakan oleh mahasiswa jurusan televisi dan
film dan acara peresmian HMJ Jurusan Televisi dan Film. Acara ini begitu
disambut gembira oleh semua yang terlibat dalam acara, baik itu panitia maupun
penontonnya. Panitia yang sangat semangat untuk merayakan acara tersebut dengan
memakai kostum modren dengan menggunakan jas bagi laki-laki dan gaun bagi perempuannya.
Acara
pertama yaitunya kata sambutan dari ketua jurusan Televisi dan Film yang sangat
bangga dengan diadakannya acara ini, katanya“ saya sangat bangga sekali sama
panitia yang sudah bekerja keras untuk mengadakan acara ini. Acara ini
sangatlah membuat saya bangga sama mahasiswa Jurusan Televisi dan Film, yang
mampu menciptakan dan mengadakan acara ini sampai semeriah mungkin”. Kedua yaitu kata sambutan dari mantan
pembimbing HMJ Televisi dan FILM. Seterusnya yaitu kata sambutan dari Bapak
Rektor ISI Padangpanjang.
Semangatnya
para panitia dalam membentuk dan menciptakan acara itu disambut gembira dan
disambut baik oleh para penonton atau khalayaknya. Contohnya saja bangku
penonton penuh semua yang ramai ditonton oleh penontonnya, sampai-sampai ada
sebagian penonton yang tidak dapat kebagian tempat duduknya. Tetapi acaranya
sangat menghibur membuat penonton betah dan tidak mau meninggalkan tempat
duduknya.
Setelah
banyak kata-kata sambutannya acarapun dimulai dengan dihibur oleh musik yang
sangat indah dan sangat menghibur penonton tentunya. Setelah selesai musiknya,
acara yang dibawakan oleh mahasiswa teater yaitu Pantomime. Pertunjukan
pantomim merupakan pertunjukan isyarat, yang menggukan mimik wajah atau gerakan
tubuh sebagai dialog. Pantomim merupakan suatu cerita yang tidak menggunakan bahasa
verbal yaitu bahasa yang disampaikan secara lisan, dapat memudahkan komunikan
menangkap ide-ide yang disampaikan oleh komunikator. Pantomin menggunakan jenis
komunikasi yang nonverbal yaitu komunikasi yang sulit ditangkap maknanya karena
dalam komunikasi non verbal pesan atau ide yang disampaikan secara tidak
langsung.
Bentuk
pertunjukan pantomim sangat terkenal dan digemari di roma. Bentuk
pertunjukannya banyak menggunakan tari-tarian tanpa dialog. Dimainkan oleh
seorang aktor yang memainkan berbagai peran. Pantomim terkadang menggunakan
topeng dengan bentuk mulut terbuka, terkadang pula mampu mengubah kesukaan para
penguasa terhadap bentuk tragedi.
Tarian
yang terdapat dalam pertunjukan pantomim berupa gerakan yang menggabarkan
seorang aktor sedang melakukan aktifitas. Gerakan tersebut secara tidak
langsung dapat dibaca oleh penonton, dan dapat menangkap cerita yang
dihadirkannya. Cerita yang diangkat dalam pertunjukan pantomim tergantung
kepada sutradaranya dalam memilih tema yang menarik. Pentingnya memilih tema
sesuai dengan keadaan pada zaman sekarang. Ceritanya bisa komedi (lelucon atau
lawak), tragedi (kisah yang menyedihkan atau tragic) dan satir (tragedi yang di
komedikan).
Penjelasan
tersebut dapat kita pahami bagaimana berpantomime tersebut. pertunjukan
pantomime yang dibawa oleh mahasiswa teater semester dua tersebut sangat
menghibur penonton, sampai-sampai semua orang tertawa dan hanyut dalm
pertunjukan pantomime tersebut. saya duduk di bangku paling belakang saya bisa
merasakan dan mendengar betapa banyaknya penonton yang bersorak – sorak karena
merasa terhibur dengan pantomime tersebut. Kadang
penonton tidak mengerti dengan apa yang dipertunjukan oleh seseorang dalam
berpantomime, tetapi dengan adanya musik pengiring dapat membatu penonton cepat
memahaminya. Dalam pertunjukan pantomim masalah kostum yang dipakai saat
pementasan yaitu kostum yang mendukung cerita apa yang sedang atau yang akan
diangkat menjadi suatu pertunjukan teater.
Pertunjukan
pantomime sangat dibutuhkan Improvisasi dalam bermain pantomim, kadang kita
dalam pertunjukan tidak semulus apa yang kita pikirkan. Demam panggung yang
sering membuat orang tidak fokus atau lupa dengan apa yang akan dilakukannya di
atas panggung. Dalam hal demikianlah improvisasi sangat dibutuhkan untuk
menutupi terjadinya kesalahan. Improvisasi merupakan suatu aktifitas drama yang
dilakukan secara spontan dengan menggalakkan daya imajinasi, kreatifitas, dan
inovasi seorang aktor berdasarkan rangsangan yang diberikan oleh pasangan atau lawan
bermain. Tujuan pertunjukan pantomime ini yaitu untuk mendukung acara yang
dibawakan oleh mahasiswa Televisi dan Film tersebut agar acara tidak monoton
dan banyak yang menyukainya.
Pertunjukan
pantomime yang hanya sebagai pertunjukan selingan hanya memakai durasi sekitar
20-an menit itu mampu membuat mata penonton terbelalak dan tidak mengatuk
walaupun itu sudah jam 10-an. Tema yang diangkat dalam pantomime itu yaitu
sesuai dengan tema yang ada dalam acara Televisi tersebut.
Hakikatnya,
pertunjukan diciptakan untuk menghibur penonton, bukan hanya sekedar untuk
mencari nama atau hanya asal-asalan. Pada malam itu semua pertunjukan baik
musik, televisi, dan pantomime sangat menhibur penontonnya. Pertunjukan
tersebut harus mampu memberikan pesan bagi penontonnya. Pesan yang ingin
disampaikan itu harus dapat dimengerti oleh penontonnya atau penikmatnya.
Yudiaryani
dalam seminar PAT V 26 November 2012 yang dikutip oleh Fauziah Laili, bahwa
yudiaryani juga mengatakan bahwa setiap pertunjukan/apresiasi seni yang
ditampilkan harus membuat penonton / masyarakat mengerti akan pesan yang
disampaikan melalui pertunjukan dan memberikan sesuatu yang baru. Intinya masyarakat tidak dipaksa untuk menerima apa
yang disampaikan melalui sebuah karya seni, tapi senimanlah yang mencari cara
bagaimana sebuah kesenian tersebut mampu diterma oleh masyarakat luas.
Haripun
sudah semakin larut, pertunjukan pantomime belalu dan dilanjutkan dengan acara
pemutaran film fiksi. Banyak film yang ditayangkan pada malam itu, sehingga
membuat mata penonton lelah karena banyaknya film yang ditonton. Sehingga satu
persatu penonton sudah mulai menciut. Pertunjukan yang berakhir pada pukul 12
malam itu pokoknya sangat meriah sekali hanya saja pertimbangan durasinya yang
kurang diperhatikan sehingga banyak penonton yang tidak menyaksikan sampai
acara usai.
Hal
yang paling penting yaitu pertimbangan penontonnya. Karena penonton sangat
mendukung dalam lancarnya suatu acara atau pertunjukan dan tanpa penoton itu
belubisa dikatakan pertunjukan. Namanya seni pertunjukan mestinya harus
dipertontonkan kepada masyarakat atau penonton yang layak, dan harus
dipertimbangkan jenis pertunjukannya, apakah bisa dimengerti oleh penontonnya
atau tidak, itulah hal yang paling penting dalam penciptaan pertunjukan.
Gambar. Pantomime
Tidak ada komentar:
Posting Komentar