Tiga hal penting dalam suatu seni
pertunjukan yaitu seni, seniman, dan penonton. Ketiga hal tersebut saling
berkaitan satu sama lainnya. Maka, kalu salah satu diantaranya tidak ada,
misalnya seni dan seniman saja yang ada, tanpa penonton hal tersebut belum bisa
dikatakan karya seni pertunjukan. Sama juga halnya dengan seniman dan penonton
saja yang ada, tanpa adanya karya seni, maka itu belum juga bisa dikatakan
karya seni. Karya film juga merupakan karya seni pertunjukan, hanya saja
bedanya karya film merupakan seni pertunjukan yang tidak habis dimakan waktu.
Seni pertunjukan, misalnya teater itu merupakan karya seni pertunjukan yang
habis dimakan waktu.
Adanya
karya seni yang diciptakan seniman yang akhirnya dipamerkan atau dipertontonkan
kepada penoton. Proses karya seni baik itu seni pertunjukan maupun seni rupa
tidak bisa lepas dari kritikan dan mediasi seni. Tidak hanya samapai pada
proses mempertontonkan karya pertunjukan, selesai tugas seorang seniman.
Seorang seniman sangat memerlukan kritik dalam penciptaan karya seninya. Jangan
dianggap kritikan itu hanya sebagai penghakiman, penghakiman disini merupakan
membangun untuk hal yang lebih baik lagi, layak atau layaknya suatu seni
pertunjukan. Kritik merupakan sesuatu hal yang berfungsi untuk mengevaluasi,
menilai baik atau buruk suatu karya seni dan sangat berguna untuk penciptaan
karya selanjutnya. Mediasi seni merupakan suatu hal untuk mencoba mempublikasi
suatu karya seni, bisa melalui jurnal seni atau koran pada umumnya.
Sebuah
kritik tidak hanya menurut apa yang ada dalam pikiran saja, ada norma-norma
untuk melakukan penilaian tersebut. ada norma untuk yang menentukan kriteria
suatu seni pertunjukan. Jelas terlihat bahwa, seorang kritikus dalam mengkritik
suatu pertunjukan ada kriteria-kriteria tertentu yang harus dipatuhi dan
dijalani. Tidak asal-asalan saja mengkritik suatu pertunjukan. Kritik
pertunjukan merupakan suatu hal membadingkan, menilai, dan mengevaluasi seni
pertunjukan, tetapi ada juga yang menyatakan bahwa kritikan itu merupakan suatu
tindakan memvonis atau mencela atau menjelek-jelekan suatu pertunjukan. Seorang
kritikus dalam mengkritik suatu seni pertunjukan yang diwarnai oleh pola
pemikiran yang kualitatif yang tujuan utamanya bukanlah untuk pembuktian suatu
prediksi atau hipotesis, melainkan merusaha menemukan makna konteks.
Suatu
penciptaan karya seni pertunjukan yang memiliki begitu banyak penonton, dengan
penilaian dan respon yang berbeda-beda setiap orangnya, maka seorang kritikus
harusnya mampu membaca reaksi atau tanggapan penonton terhadap pertunjukan
tersebut. hal yang paling penting yaitu seorang kritikus yang bertujuan sebagai
jembatan antara penonton dan seniman. Guna untuk memberikan gambaran kepada
pencipta seni untuk bisa menciptakan sesuatu yang lebih dari yang telah
diciptakan sebelumnya.
Sama
halnya dengan sebelumnya, bahwa antara penonton, karya seni dan seniman
memiliki hubungan yang sangat erat. Tidak bisa satu komponen tersebut bisa
diabaikan begitu saja, jika salah satu diabaikan dalam penciptaan suatu karya
seni pertunjukan maka tidak sah disebut suatu seni pertunjukan. Disebutkan
sebagai suatu karya seni, jika ada unsur yang tiga itu yang saling mendukung
satu sama lainnya. Salah satu unsurnya yaitu penonton yang merupakan orang yang
menonton pertunjukan tersebut hanya sebagai penikmat seni. Jadi sebagai seorang
seniman harus bisa membaca situasi penontonnya. Karya seni yang diciptakan
tersebut apakah bisa dimengerti oleh masyarakat biasa atau hanya masyarakat
kalangan atas. Disinilah peran kritikus yang berperan sebagai penjembatan suatu
karya seni pertunjukan.
Seorang
kritikus harus memiliki ilmu dalam menilai sesuatu yaitu pertunjukan. Tidak
hanya asal mengkritik tetapi memberikan arahan dan komentar yang membangun
untuk penciptaan karya seni yang kedepannya. Kritikus akan mengkritik suatu
seni pertunjukan dipandang dari
pemahamannya terhadap segi estetis dan culturalnya. Setiap kritikus tersebut
memiliki pola pandang, latar budaya dan pengalaman yang berbeda.
Menulis
kritik, tidak hanya asal memakai gaya dalam menulisnya ada beberapa gaya yang
digunakan dalam menulis kritik tersebut yaitu kritik jurnalistik, kritik
ilmiah, kritik populer. Kritik junalistik merupakan kritik yang disampaikan
secara terbuka kepada publik melalui media massa misalnya surat kabar. Sama
halnya dengan kritik populer, tetapi bedanya kritik junalistik ini lebih
membahasa lebih dalam terhadap suatu kaya seni. Kritik junalistik ini juga
merangsang cepat mempengaruhi pembaca terhadap penilai suatu karya seni. Kritik
ini juga memberikan ulasan yang bersifat deskriptif yang cepat dicerna oleh
pembaca.
Kritik
ilmiah merupakan yang telah menggunakan konsep-konsep atau kaidah-kaidah
tertentu dan juga sudah memiliki kejelasan. Konsep yang digunakan merupakan
konsep dari disiplin ilmu pengetahuan. Penulisan kritik ilmiah ini menggunakan
metode bahasa dan tata tulis yang baik dan benar, dengan menggunakan
prinsip-prinsip seperti logis, lugas, jelas, empiris, sistematis, konsisten dan
lainnya. Tujuan dari kritik ini yaitu memberikan suatu ketepatan lewat
analisis, interpretasi, dan evaluasi.
Kritik
populer merupakan kritik yang ditujukan kepada masyarakat umum dengan
menggunakan tata bahasa dan istilah-istilah yang sederhana sehingga mudah
dimengerti oleh masyarakat awam. Jenis kritik ini merupakan hasil dari tulisan
yang dibuat dengan sejujurnya atau secara tidak langsung merupakan hasil
putusan dari banyak orang.
Menulis
suatu kritikan tentu memiliki sturktur yang mengatur dalam penulisan nantinya.
Menulis kritikan yang penting pertama-tama itu adalah bagaimana kita bisa
mendeskripsikan suatu pertunjukan agar bisa dimengerti dan bisa digambarkan
bagaimana situasi dan kondisinya oleh pembaca. deskripsi juga bisa
menghantarkan pembaca ke isi cerita yang disebutkan pada bagian interpretasi
yaitu menelaah atau menafsirkan suatu karya pertunjukan. Bagaimana pemahaman
seseorang kritikus bisa memahami apa yang sedang tontonnya. Hal tersebut
berfungsi untuk menilai suatu karya seni, penilaian karya seni bukan berarti
menilai baik-buruk karya seni tersebut, karena baik-buruknya suatu pertunjukan
merupakan suatu hal yang relatif. Berarti tidak semua orang akan menafsirkan
sama terhadap seni pertunjukan yang is tonton.
Penilaian
tersebut juga bergantung kepada pengalaman, pemahaman terhadap karya seni
pertunjukan, dan lainnya. Penilaian ini juga berfungsi sebagai salah satu cara
untuk memberikan pandangan atau evaluasi terhadap suatu karya seni pertunjukan.
Uraian
diatas telah menggambarkan apa itu seni pertunjukan, lainnya halnya dengan seni
rupa yang merupakan suatu bentuk karya seni yang biasanya dilakukan melalui
pameran seni rupa. Kedua seni tersebut, baik itu seni rupa maupun seni
pertunjukan membutuhkan seorang kritikus untuk melengkapi karyanya. Kritikus,
yang telah dijelaskan sebelumnya, yaitu guna untuk memberikan penilaian
baik-buruk, layak-tidak layaknya suatu seni tersebut, begitupun seni rupa yang
memerlukan kritikan.
Seni
pertunjukan dan seni rupa, merupakan suatu hal yang berbeda namun keduanya
saling mendukung dan saling membutuhkan.
Sama halnya dengan suatu karya teater misalnya, dalam pertunjukan teater
tersebut terdapat unsur seni rupa untuk menunjang karya teater tersebut. bisa
juga dalam karya tari terdapat unsur-unsur cerita atau teaternya. Penggabungan
hal tersebut sehinggga saling berkesinambungan sering disebut seni totalitas.
Seni totalitas yang menggabungkan berbagai cabang atau unsur –unsur seni dalam
satu karya.
Pertunjukan
ataupun pameran seni rupa telah sering dijumpai pada ujian-ujian semester,
tugas akhir, atau pun kreatifitas. Banyaknya pertunjukan dan pameran tersebut,
membuat orang-orang mengkritik suatu karya seni tersebut. masih banyaknya yang
kurang berminat dalam kegitan mengkritik ini, mungkin dikarenakan faktor malas
atau tidak memiliki pemahaman dalam menulis berita atau lain-lain. Banyaknya
yang berkesenian dan yang telah menciptakan karya seni, namun yang berminat
untuk menulis jarang ditemukan. Memang, menulis itu perlu suatu pemahaman dan
tidak merupakan suatu hal yang instan, perlu pembelajan untuk itu. Banyak yang
berlomba-lomba untuk menciptakan karya seni, namun yang berlomba-lomba untuk
menulis hanya sedikit, yang mengakibat kritikus di indonesia sedikit.
Langkah
awal menulis bagi pemula, dengan bimbingan mengenai objek apa yang akan
diteliti dan disamping pemahaman itu diperlukan juga pemahaman tekhnik atau
istilah. Penggunaan istilah dalam tulisan yang berkaitan dengan objek yang akan
di kritik tersebut. Disamping itu penggunaan reverensi juga sangat dibutuhkan
untuk memeperkuat tulisan kita, agar dapat digambarkan bagaimana perkembangan
karya seni tersebut pada zaman dahulu hingga sekarang. Menicptakan suatu
tulisan yang akan dimuat di media massa tidak akan tercipta begitu saja tanpa
adanya keinginan dan kemauan hal tersebut tidak akan tercipta. Oleh karena itu
usaha sangat penting untuk memulai sesuatu tersebut, tanpa adanya usaha
semuanya nihil tidak akan tercapai atau terwujud seperti yang dinginkan.
Seorang
yang ingin mengkritik suatu karya seni, baik itu seni pertunjukan maupun seni
rupa harus memahami segala sesuatu yang ada dalam karya tersebut. Mulai dari
proses latihan, bagaimana perubahannya, apakah memiliki perkembangan yang cepat
atau lambat untuk tercipta suatu karya seni yang dinginkan. Seorang kritikus
juga harus memiliki daya ingatnya, karena untuk mengingat suatu pertunjukan
yang ditonton dalam waktu dua jam membutuhkan daya ingat yang kuat agar dapat
menulis tentang pertunjukan tersebut. Seusai pertunjukan selesai, maka seorang
kritikus berdiskusi kepada seniman yang mendukung karya tersebut.
Krtikus
yang menonton suatu karya seni harus memperhatikan hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam sebuah karya seni. Hal yang perlu diperhatikan tersebut
antara lain terdapat suatu kesatuan atau
unity yang menggambarkan bagaimana suatu pertunjukan tersbeut dapat
memperlihat suatu kesatu yang utuh tanpa ada sesuatu yang cacat di dalamnya.
Penonjolan atau penekanan merupakan hal yang penting dalam suatu karya seni
karena pada bagian ini agar dapat menarik perhatian penonton dalam menonton
pertunjukan tersebut. kemudian, ada juga unsur keseimbangan, keseimbangan
disini maksudnya merupakan unsur-unsur yang dihadirkan dapat dilihat dari
setiap unsurnya yang sama atau simetris atau a simetris, dan elemen yang
dihadirkan juga berimabang.
Setelah
menyaksikan suatu karya seni, sekarang tugas yang akan dilakukan yaitu menulis
tentang karya tersebut. Pertunjukan mana yang lebih menonjol untuk ditulis dari
beberapa pertunjukan yang ditonton. Sebenarnya, semua pertunjukan berhak
mendapatkan kritikan, namun kadang kritikus memandang suatu karya pertunjukan
bisa berbicara agak luas dan dapat dikembangkan. Menulis yang penting yaitu
tidak bertele-tele membuat orang paham, singkat dan padat.
Tulisan yang dibuat dapat berupa feature,
resensi atau ulasan ringan, dan kritik. Resensi atau review atau tinjauan yang
merupakan suatu pekerjaan yang berifat memaparkan ulang atau kembali. Resensi
merupakan kemampuan penulis mendeskripsikan karya seni, agar bisa dipahami dan
bisa tergambar oleh penonton secara tidak langsung. Menulis dengan gaya kritik
merupakan suatu proses penilaian tidak hanya sekedar memaparkan atau
menginformasikan, tetapi tulisan ini juga memberikan tanggapan terhadap suatu
karya seni dan dapat dibaca oleh umum. Ada beberapa aspek penting yang perlu
dimiliki oleh seorang penulis dalam mengkritik suatu karya pertunjukan. Aspek
tersebut merupakan kepekaan atau kemampuan tekhnik, memiliki pengetahuan dan
logika, dan kepekaan rasa.
Kepekaan
rasa merupakan bagian yang paling menyentuh pada bagian yang akan ditonjolkan.
Memiliki pengetahuan juga merupakan hal yang penting dalam suatu tulisan, guna
untuk mengetahui pengetahuan tentang suatu karya pertunjukan tersebut.
pengetahuan dalam bidang sejarah kelahiran dan kelahiran karya tersebut, asal
usul karya tersebut. kemampuan tekhnik merupakan sejauh mana kita memahami
suatu proses pertunjukan hingga samapai terciptanya suatu pertunjukan yang
dinginkan. Setelah penggabungan ketiga aspek tersebut, seorang kritikus lebih
mudah untuk membuat tulisannya untuk dimuat di media masa yang akan baca oleh
publik.
Selain
membahas kritik yang juga penting yaitu mediasi seni, seni pertunjukan yang
pertama yaitu musik. Musik merupakan semua yang menghasilkan musik yang indah
dengan tempo dan ritme yang teratur itu yang disebut dengan musik. Tidak Cuma
alat musik yang biasa kita dengarkan, baik itu alat musik tradisional ataupun
moderen. Penciptaan musik, tanpa menggunakan alat musikpun bisa mengahasilkan
karya musik. Misalnya, dari tepukan tangan dengan menggunakan tempo yang
teratur akan menciptakan bunyi yang indah.
Banyaknya
macam alat musik yang ada di minangkabau contohnya, ada alat musik tiup, pukul,
gesek. Semua alat musik tersebut memiliki keunikan yang berbeda dan
menghasilkan bunyi yang indah satu sama lainnya. Contoh kecilnya di ISI Padangpanjang,
banyak alat musik tradisional yang dikenal dan sudah banyak pula yang
mempertunjukannya, tidak hanya sekedar mengetahui, tetapi juga mempraktekkannya
hingga menciptakan suatu pertunjukan yang diinginkan.
Komposisi
sirompak yang menjadi contohnya, komposisi sirompak tersebut yang berasal dari
nagari Taeh baruah, Kabupaten Lima Puluh Kota yang menjadi tempat diadakan
ritual magis. Basirompak merupakan suatu hal yang dilakukan untuk merebut hati
seorang perempuan dengan cara paksa. Ritual ini dilakukan dengan memuja setan
untuk bisa mencapai keberhasilan dari ritual ini. Hal yang dilakukan dalam
bermain sirompak tersebut refleksi musikal saluang sirompak yang pilu, menyayat
hati, dan kadang menyentak dengan suara yang tinggi, yang diikuti dengan suara
yang sama dengan irama saluangnya.
Dalam
pertunjukan tersebut, didukung dengan pencahayaan yang remang-remang, suasana
yang seram dan mencekam. Melodi sirompak kemudian digarap dengan dendang
sampelong dan vokal ratok bawak. Ketiga musik ini memiliki aroma musik yang
khas. Khusus dendang ratok bawak yang merupakan dendang kematian yang memilukan
dari Payakumbuh. Karya ini lebih mempresentasikan melalui musik kepiluan,
kesedihan hati yang wanita yang kena guna-guna sirompak pada masa silam.
Sebenarnya
dalam kegiatan ini yang bersekutu dengan setan yang menyebabkan kerugian banyak
orang. Kegitan ini sangat bertolak belakang dengan agama islam. Islam sangat
melarang perbuatan tersebut. hal tersebut merupakan ritual yang sangat
berbahaya yang sangat merugikan bagi orang banyak, apalagi bagi yang menjadi
korbannya. Banyak contoh lainnya yang pernah dilakukan, selain saluang sirompak
ada juga kesenian lainnya. Misalnya, spirit lukah gilo yang masih berbau mistik
non musikal hanya menggunakan lukah. Komposisi tokok balega: perselingkuhan
ritme tradisi. Dan masih banyak lagi yang membahas tentang musik daerah.
Dari
musisi sekarang pindah ke koreografer, telah banyaknya ISI Padangpanjang yang
menciptakan koreografer yang menciptakannya dengan berakar tradisi. Beraangkat
dari tradisi disekitar dengan bersumber dari apa yang ada dilingkungan sosial
dapat dijadikan pelajaran, dapat diambil hikmah dari komposisi tari yang juga
berakar dari kehidupan sosial.
Tari mengakat suatu pertunjukan yang juga bersumber dari
kehidupan sosial. Begitupun dengan teater yang juga merupakan potret kehidupan
yang diangkat di atas panggung. Sudah banyak juga karya-karya yang dihasilkan
oleh mahasiswa teater. pertunjukan tangga yang disutradarai oleh Yusril yang di
pentaskan hingga ke belanda. Yusril mengangkat dari tradisi minangkabau yang
bajanjang naiak batanggo turun.
Disamping
itu, terdapat seni perfilman, tidak hanya bersumber dari naskah, dari puisipun
film bisa diangkat. Bertemakan puisi “musim kematian bunga” yang diangkat
menjadi film. Dalam puisi tersebut menggambar bahwa, bunga sangat bergantung
kepada ruang dan waktu yaitu pergantian musim. Puisi tersebut diinterpretasi
oleh Yusril kembali yaitu konflik tidak hanya pada perbedaan keyakinan, tetapi
juga pada realitas sosial. Pergaulan dalam lingkungan Minangkabau, dewasa ini
disinyalirkan tidak lagi mencerminkan budaya Minangkabau.
Tradisi
perkawinan: penculikan perempuan di Kirgystan dan uang naik di makasar (resensi
film dokumenter). Persyaratan perkawinan di makasar, mengaharuskan laki-laki
membayar uang yang lebih tinggi kepada perempuan. Penawaran harga tersebut
merupakan hal yang menarik yang menyebabkan gagalnya pernikahannya walaupun
sudah lama berpacaran. Terdapat di negara kirgystan sama halnya dengan hal
tersebut, tetapi disana mereka melakukan penculikan terhadap perempuan tersebut
karena tingginya uang mahar.
Memenuhi
suatu ikatan yang sah dan resmi antara laki-laki dan perempuan dalam ikatan
perkawinan di berbagai suku atau etnik di belahan dunia dilakukan dengan
berbagai cara dan persyaratannya. Persyaratan perkawinan menjadi bagian yang
menentukan bisa atau tidaknya suatu perkawinan dilaksanakan. Di bugis seorang
laki-laki yang harus memenuhi persyaratan tersebut. namun ada juga yang
sebaliknya, seorang perempuan yang membeli laki-laki tersebut. sebenarnya hal
tersebut sudah menjadi konvensi bagi daerah tersebut yang memiliki kekuatan di
dalamnya. Film ini diangkat dari kisah nyata seseorang yang tinggal di Makasar,
yang merupakan privasi bagi dirinya. Walaupun demikian, perkawinannya merupakan
hasil dari perculikan namun pada akhirnya mereka dapat hidup bahagia. Tingginya
uang mahar di Makasar menyebabkan banyaknya tindakan kriminal yaitu penculikan
terhadap perempuan, hamil diluar nikah, kawin lari, dan sebagainya.
Untuk
mewadahi karya-karya film di Sumatera Barat, diperlukan suatu lembaga perfilman
yaitu semacam Komisi Film Daerah Sumatera Barat. komisi ini berperan untuk
mengapresiasi karya-karya mereka untuk dapat mengikuti festifal film yang ada
di dalam dan di luar negeri.
Terdapat
beberapa istilah dalam pertelevisian yaitu, dokumentasi audio visual pada
dasarnya tidak memerlukan sebuah skenario sebagai panduan atau acuan untuk
merekam gambar. Dalam dokumentasi yang paling penting adalah pengambilang
moment yang penting dalam suatu peristiwa. Dokumenter merupakan proses
perfilman yang membutuhkan skenario dalam prosesnya, agar dapat mempermudah
sutradara dan tim produksi menjalankannya dengan baik. Menciptakan film dokumenter harus diadakan survei dulu
dilapangan agar kegiatannya dapat berjalan dengan lancar, misalnya acara tabuik
di Pariaman. Etnofilm merupakan karya-karya film yang lebih cenderung
mengangkat sisi-sisi kehidupan dari suatu suku atau etnik. Biasanya etnofilm
ini tim kerja berusaha membaur dulu dengan masyarakat setempat. Antropologi
visual merupakan karya film yang mengangkat sisi kehidupan masyarakat,
komunitas, atau sekelompok orang dengan fokus pada aktivitas atau prilaku
mereka. Film pendek merupakan film yang dari segi durasinya yang paling pendek.
Memang film pendek hanya ditampilkan dalam durasi yang singkat, tetapi karya
ini lebih menutut tantangan dalam menciptakannya.
Film
termasuk seni rupa, juga senimurni, kriya dan lainnya. Biasanya diadakan
pameran bagi seni rupa tersebut. mempergakan seni rupa tersebut membutuhkan
waktu untuk menciptakannya, bukan asal sekedar dibuat saja. Menciptakan karya
seni rupa tak ubahnya dengan seni pertunjukan yang bersumber dari alam dan kehidupan
sosial masyarakat. begitupun dengan seni rupa juga diangkat dari hal-hal yang
ada dalam masyarakat dan kehidupan sosial ataupun juga bertemakan alam.
Kande
warisan dari budaya Aceh yang terlupakan sebagai inspirasi penciptaan karya
seni. Kande merupakan warisan budaya aceh masa lalu, yang merupakan lampu
minyak yang biasanya digunakan sebagai penerangan di rumah-rumah adat Aceh,
meunasah, masjid, dan dirumah pengaten saat pesta perkawinannya. Namun sejak
kemajuan tekhnologi, kande sudah ditinggalkan dengan masuknya listrik samapi ke
perkampungan. Namun setiap budaya itu akan berubah seiring dengan perkembangan
zaman.
Lewat
pertunjukan kesenian Minangkabau dan melayu(catatan pertunjukan kesenian ISI
Padangpanjang di New Zealand. Pertunjukan yang dilaksanakan di New Zealand itu
yang sering disebut yaitu museum Te Papa saja. Pertunjukan yang berdurasi 80
menit itu yang dihadiri oleh Duta Besar RI. Pertunjukan tersebut yang
diselenggarakan di museum Te Papa itu terbilang sukses mendapatkan apresiasi
yang baik dari penonton, mereka sangat terpukau sekali dengan tari, musik dan
randai yang sangat jarang dilihat oleh mereka. Begitupun dengan randai intan
kumal yang mampu mengajak penonton pada satu wilayah lorong apresiasi teater,
tari, dan musik dalam satu kemasan yang variatif.
Silek:
Pimadona budaya Minangkabau, selain memiliki cita rasa masakan yang beraneka
ragam dengan ciri khas rasanya, salah satu etnik yang memiliki tradisi beladiri
silat yaitu Minangkabau. Karena dalam Minangkabau ada istilah merantau, yaitu
bagi laki-laki yang ingin mencari nafkah di luar nagarinya. Untuk pergi ke
nagari orang, seorang pemuda Minangkabau perlu dibekali ilmu pengetahuan,
keterampilan dan yang tak kalah pentingnya yaitu dibekali ilmu beladiri
yaitunya silat.
Selain
untuk keperluan individu, silat menjadi tanggung jawab pemuda dalam menjaga
nagarinya masing-masing. Di Minangkanbau silat tidak bersifat tunggal dan
berlaku tunggal dan berlaku secara general dimanapun tempatnya. Silat di
Minangkabau memiliki beragam aliran, yang juga setiapnya memiliki kekhasan
masing-masing. Aliran yang berkembang antara lain: silek sunua, silek balam,
silek mangguang, silek tuo, silek sungai pantai, silek kumango, silek gunuang,
dan masih banyak lagi bentuk dan jenis-jenis silek tersebut.
Salah
satu aliran silek yang masih berada di antara pencak dan silek, yaitu ulu
ambek. Ulu ambek yang terletak di daerah Pariaman yang merupakan permainan
silat jarak jauh. Serangan yang dilancarkan oleh pihak lawan akan ditangkis
dari jarak jauh pula. Secara visual memang yang tampak hanya gerak menyerang
dan mengkis dari jarak jauh, akan tetapi sebenarnya setiap serangan itu telah
dimuati unsur kebatinan (magic). Banyak yang mengategorikan ke dalam tarian
atau mancak. Berbeda dengan aliran-aliran silat, di atas semuamelakukan kontak
langsung.
Silat
dan menjadi pendekar bukanlah permasalahan keterampilan fisik semata. Secara
lahiriah memang akan tampak bahwa silat permainan beladiri dengan
gerakan-gerakan yang kontak langsung dengan fisik. Namun yang tidak kalah
pentingnya yaitu kebatinan (magic), karena serangan yang datang dari pihak
lawan bukan tidak mungkin juga dibarengi dengan muatan magis yang bisa
mematikan. Untuk menjadi pendekar silat minang, ada banyak hal yang dilakukan
dalam menguji keahliannya. Pengujian itu dilakukan secara alamiah, misalnya
mempertemukan langsung dengan harimau. Hal tersebut memang sangat menguji
keberanian seseorang,jadi tidak mudah untuk menjadi pendekar minang.
Penjelasan
mengenai mediasi seni, pada dasarnya mediasi seni merupakan media apa yang yang
digunakan untuk memaikan suatu kesenian. media suatu kesenian yang merupakan
suatu hal yang sangat penting dalam mempertunjukannya. Dapat disimpulkan dari
contoh-contoh seni yang dijabarkan dalam buku Kritik dan mediasi seni, bahwa
seni tari yang menjadi medianya adalah tubuh itu sendiri, karawitan dan musik
yang menjadi medianya adalah alat musik tradisi dan moderen, sedangkan teater
yang menjadi medianya tubuh dan dialog para aktornya. Dalam buku kritik dan
mediasi seni, yang hanya memberikan contoh-contoh saja, tanpa menjabarkan apa
yang menjadi media dari suatu seni tersebut. namun secara tidak langsung bisa
dimengerti maksud dari pemberian contoh-contoh tersebut .