Judul Buku : Dramatugi Sandiwara
Pengarang :
Dede Pramayoza
Penerbit :
Ombak (Anggota IKAPI)
Tahun Terbit :
2013
Kota Terbit :
Yogyakarta
Jumlah Halaman :
282 hal
Buku dramaturgi sandiwara yang
mengkaji antara dimensi tekstual sandiwara dengan konteks sosiokultural dan
ideologisnya. Buku dramaturgi sandiwara ini merupakan suatu cerita tentang
seluk-beluk jiwa sebuah grup teater yang namanya “sandiwara” yang tampaknya
sudah mulai pudar wajahnya. Menurut penulis membuktikan bahwa, sandiwara juga
bisa menjadi sumber informasi tentang kebudayaan Minangkabau.
Keunggulan : Memberikan pandangan lebih
dalam untuk memahami apa itu sandiwara dan hubungannya dengan masyarakat
Minangkabau, dan juga memberikan pemahaman terhadap perkembangan teater
mutakhir.
Kelemahan : Kata penghubung di awal
kalimat masih dijumpai dalam buku ini, juga kata-kata yang digunakan dalam buku
ini terlalu berat, sehingga kurang bisa dipahami oleh pembaca tentang arti dari
kata-kata tersebut. Pembaca yang tidak mengikuti jenjang pendidikan atau pendidikannya
rendah akan merasa kesulitan untuk memahami apa maksud dari kata-kata tersebut,
jika dibandingkan dengan orang yang berpendidikan tinggi mungkin lebih mudah
memahaminya.
Istilah-Istilah Dalam Buku
Dramaturgi Sandiwara
·
Ambivalensi merupakan sikap yang medua dari
subjek poskolonial, antara mengagumi dan membenci penjajahnya, bisa jadi
menyukai sesuatu juga sekaligus membencinya.
·
Anak tonil merupakan sebutan untuk para
pemain sandiwara oleh masyarakat, terkadang digunakan secara saling bergantian
dengan sebutan “ anak sandiwara”.
·
Anasir merupakan unsur pokok atau zat
pokok, juga bisa pula berarti benda.
·
Prakolonial merupakan unsur-unsur budaya
yang telah dimiliki suatu bangsa sebelum datangnya kolonialisme.
·
Dekor merupakan istilah untuk tata pentas
dalam pementasan sandiwara.
·
Dekolonialisme merupakan proses pembebasan
diri dari kolonialisme. Proses menggalkan pengaruh-pengaruh kolonial.
·
Diskursus merupakan pengetahuan dan wacana
·
Disposisi merupakan kecenderungan selera
·
poskolonial merupakan seni dramatik yang
tumbuh dan berkembang setelah berakhirnya kolonialisme, seni-seni dramatik yang
berurusan dengan efek berkelanjutan kolonialisme dan perkembangan mutakhir
kolonialisme yaitu neokolonialisme, seni dramatik yang merupakan bagian dari
proses pembebasan dari sindrom kolonial.
·
Dramaturg merupakan sebutan untuk orang
atau lembaga yang tugasnya meliputi pilihan lakon, gaya pementasan, serta
penetapan ruang dan waktu pementasan berdasarkan analisis terhadap penonton,
dalam produksi drama dan teater.
·
Dramaturgi merupakan ilmu yang mempelajari
konvensi drama dan teater, konvensi-konvensi yang berlaku dalam suatu tradisi
drama dan teater.
·
Efek alinasi merupakan konsep pemeranan
yang menekankan perlunya jarak kritis antara pemeran dengan perannya,
diperkenalkan oleh Bertold Brecht.
·
Etude merupakan bahan latihan dasar
·
Etnodrama merupakan seni dramatik yang khas
dari komunitas etnik tertentu.
·
Etnodramaturg merupakan dramaturg bagi
etnodrama
·
Etnodramaturgi merupakan ilmu yang
mempelajari konvensi drama dan teater, konvensi-konvensi yang berlaku dalam
suatu tradisi drama dan teater.
·
Formulasi merupakan proses perumusan
·
Hegemoni merupakan cara yang dipakai untuk
menyampaikan ideologi (gagasan) tertentu sehingga ideologi itu dipercaya
kebenarannya, dipopulerkan oleh Antonio Gramsci dan dibawa ke dalam kajian
poskolonial oleh Edward Said.
·
Hibrid merupakan istilah yang dipinjam dari
tanah hortikultur yang merujuk pada persilangan atau perkawinan antara dua
spesies untuk menghasilkan spesies ketiga, yaitu spesies hibrida, istilah ini
diperkenalkan ke dalam kajian poskolonial oleh Homi K. Bhabha.
·
Hibridasi merupakan proses terciptanya hal
yang hibrid
·
Hibriditas merupakan hal atau keadaan
hibrid yang seringkali digunakan pula untuk menggambarkan pertukaran silang
budaya.
·
Indigenus merupakan salah satu tema dalam
diskursus poskolonial untuk menyatakan masyarakat asli, berasal dari kata dalam
bahasa perancis, indigenes, yang setara artinya dengan kata native dalam bahasa
inggris dan inlander yang digunakan kolonial Belanda untuk menyebut masyarakat
pra Indonesia, setara pula dengan masyarakat Indonesia sendiri dalam menyebut
diri mereka yaitu bumi putera atau pribumi.
·
Indische romans merupakan roman hindia,
terma ini digunakan untuk menyebut beberapa novel populer di zaman kolonial
Belanda.
·
Kanonisasi merupakan karya-karya yang
dianggap baik dan memenuhi standarisasi sastra dengan sendirinya meletakkan
karya sastra lain sebagai karya yang tidak baik menurut standarisasi itu.
·
Kolonial merupakan berhubungan atau
berkenaan dengan sifat-sifat jajahan pemerintah, orang atau negara yang
menganut paham atau mempraktikkan kolonialisme penjajah.
·
Kolonialisme merupakan penguasaan oleh
suatu bangsa atau negara atas daerah atau bangsa lain diberbagai dengan
perpindahan penduduk.
·
Melodrama merupakan sebuah genre lakon yang
menggabungkan unsur-unsur emosional dengan pembahasan isu-isu sosial,
seringkali dengan menggunakan musik untuk membangun berbagai suasana.
·
Memori kolektif merupakan pengetahuan yang
dimiliki bersama oleh sebuah komunitas.
·
Metropolis merupakan secara harfiah berarti
pusat dalam berhubungan dengan pinggiran kolonil, terma ini diambil dari
sejarah yunani, ketika sebuah metropolis menjadi negara induk dari sebuah
koloni, dalam pengertian poskolonial, metropolis berarti pusat budaya sehingga
kebudayaan kolonial dan poskolonial selalu terkonstruksi atas hubungan
metropolis-periferal.
·
Mimikri merupakan salah satu terma yang
penting dalam kajian poskolonial yang dapat diartikan sebagai proses ketika
masyarakat terkoloni menjalin budaya, prilaku, dan nilai-nilai dari penguasa
kolonial, istilah ini dipopulerkan oleh Homi K. Bhabha.
·
Modernisasi merupakan proses, cara,
perbuatan memodrenkan, menjadikan, menyebabkan, membuat, menjadi modern.
·
Modernisme merupakan paham tentang
kemodernan
·
Modernitas merupakan hal atau keadaan
modern tercapainya kondisi modern
·
Periferal merupakan dari kata perifer
(yunani) yang berarti terletak di tepi jauh dari pusat, dapat pula berarti
garis yang melingkari bundaran, peringan luar, tidak berhubungan dengan hal
atau masalah pokok, kurang penting, merupakan salah satu terma penting dalam
kajian poskolonial yang menggarisbawahi hubungan biner antara pusat (sentral)
dan pinggiran.
·
Refleksitas merupakan (1) sumber
pengetahuan dari subjek yang tengah diteliti, dan (2) hermeneutika, yaitu teori
dan praktek penafsiran, tetapi juga sebagai interpretasi atas interpretasi.
·
Ritus merupakan peristiwa, upacara dalam
kajian tata cara dalam upacara beragama
·
Romantisisme merupakan sebuah aliran dalam
seni yang berkembang di eropa yang percaya pada intuisi dan bakat alam sehingga
manusia pada dasarnya adalah bagian saja dari dinamika alam atau dengan kata
lain, dikuasai oleh alam.
·
Sandiwara merupakan istilah dalam bahasa jawa
yang umumnya dipandang sebagai pengganti kata tonil yang berarti drama dalam
bahasa Belanda, kata ini umumnya diartikan sebagai pengajaran terselubung atau
tersembunyi dari kata sandi yang berarti rahasia dan warah yang berarti
pengajaran.
·
Satir merupakan karya seni yang menggunakan
sindiran, ejekkan, humor, dan kecerdasan untuk mengkritik dan memprovokasi
perubahan sifat dalam diri manusia atau sebuah lembaga.
·
Sinkretik
merupakan istilah yang dipinjam dari kajian religi yang dalam kajian
poskolonial digunakan untuk mengidentifikasi penggabungan atau fusi dari dua
atau lebih tradisi yang berbeda untuk menciptakan suatu tradisi yang baru dan
berbeda dengan sebelumnya.
·
Sinkretisasi merupakan proses terciptanya
hal yang sinkretis
·
Sinkretisitas merupakan kondisi yang
dihasilkan dari proses sinkretisasi.
·
Transkultur merupakan terma dalam kajian
poskolonial untuk menggambarkan pada proses saling mempengaruhi dalam hal cara representasi
dan praktik budaya antara masyarakat koloni dengan pemerintah kolonial.
·
Transkulturasi merupakan proses terjadinya
transkultur, terma ini telah digunakan oleh para etnografer untuk menjelaskan
bagaimana yang tersubordinat atau kelompok marjinal memilih dan menemukan dari
berbagai materi yang dikirim kepada mereka oleh kelompok dominan atau budaya
metro politan.
·
Well made play merupakan lakon yang dibuat
sebaik-baiknya yang mampu mencerminkan realiats manusia, disokong oleh metode
peranan yang sanggup menggambarkan hidup sesungguhnya, pertama kali dirumuskan
oleh seorang aktor Prancis, Eugen Scribe, dalam bahsa Prancis sebagai “piece
bien faite”.
·