Pages

Minggu, 01 Juni 2014

Kreatifitas Mahasiswa Dalam Berkompetisi



Student Creativity In Competing
(Kreatifitas Mahasiswa Dalam Berkompetisi)
Oleh: Wiwi Wulandari

Berlokasikan di kampus ISI Padangpanjang, perayaan PEKSIMA (Pekan Seni Mahasiswa) yaitu lomba baca puisi dan monolog dilangsungkan pada tanggal 01 Juni 2014. Siang itu Gedung Teater ISI Padangpanjang dipenuhi oleh mahasiswa Jurusan Teater yang akan siap-siap tampil, baik itu acara lomba pembacaan puisi maupun lomba monolog tingkat jurusan. Peserta yang ingin ikut berpartisipasi dalam mengikuti ajang kompetisi ini tidak dibatasi, boleh dari jurusan lainnya. Dilihat dari peserta yang ikut hanya dari jurusan teater yang ikut berpartisipasi dalam memeriahkan PEKSIMA ini.
 Acara PEKSIMA ini dilakukan untuk menyeleksi ke tingkat lanjutnya yaitu PEKSIMINAS ( Pekan Seni Mahasiswa Nasional). Sebelum itu masih ada kegiatan sebelum menuju ke PEKSIMINAS tersebut, yaitu PEKSIMIDA ( Pekan Seni Mahasiswa Daerah) yang menjadi tuan rumahnya yaitu kampus ISI Padangpanjang. Acara PEKSIMIDA tersebut akan dilaksanakan pada tanggal 05 Juni 2014, dengan peserta yang mendapat atau yang meraih juara 1 (satu).
            Kemudian yang menang akan melanjutkan ke acara PEKSIMINAS yang akan dilaksanakan di Kalimantan Tengah. Sebelumnya, untuk mengikuti ajang kompetisi ini diberikan waktu yang cukup panjang untuk memulai proses latihan dalam mempersiapkan pertunjukan yang lebih menarik dan masuk ke dalam kriteria penilaian juri.
            dalam mengikuti acara ini, panitia menyediakan beberapa puisi wajib dan pilihan, yaitunya: puisi wajib putra yaitu gugur karya WS Rendra, puisi wajib putri yaitu kembali tak ada sahutan disana, karya Abdul Hadi WM. Puisi pilihannya yaitu perjalanan kubur karya Sutardji Calzoum, ziarah karya Sapardji Djoko Damono, nyanyian kemerdekaan karya Ahmadun Yosi herfanda, tembang di atas perahu karya Dorothea Rosa Herliany, puisi jalanan karya Emha Ainun Nadjib, Wajah kita karya Hamid jabbar, isyarat maghrib karya Imam Budi Sentosa, saja seorang prajurit karya Suminto A. Sayuti, dialog bukit kamboja karya D. Zamawi Imron, sajak untuk pelukis ombakku karya D. Kemalawati.
            Puisi pilihan tersebut bebas dipilih salah satu dari sepuluh puisi pilihan tersebut. peserta yang banyak memakai puisi yaitu puisi dengan judul Nyanyian kemerdekaan, Wajah kita, Dialog bukit kamboja, Perjalanan kubur, hanya emapat dari sepuluh puisi pilihan yang bannyak dipakai oleh peserta. Peserta lomba baca puisi ini berjumlah enam orang, hanya sedikit yang berminat untuk berpartisipasi dalam mengikuti ajang kompetisi sekaligus merupakan ajang untuk berkreatifitas bagi mahasiswa.
            Keenam orang tersebut merupakan tiga perwakilan dari putri dan tiga lagi perwakilan dari putra. Pembacaan puisi ini lakukan pagi menjelang siang dan monolog dilakukan sore sampai malam. Adapun judul monolog yang ditentukan oleh panitian yaitu Aeng karya Putu Wijaya, Aku sang presiden karya Herma HMT, Alibi karya S Jai, Anak Kabut karya Soni Farid Maulana, Balada sumarah karya Tentrem Lestari, Blog karya Putu wijaya, Kasir kita karya Arifin C. Noer, Marsinah menggugat karya Ratna Sarumpet, mayat terhormat karya Agus noor dan Indra Tranggono, Mulut karya Putu wijaya, Pidato karya Putu Fajar Arcana, racun tembakau karya Anton Chekov terjemahan Adhi Limas, Rahim karya Cok Sawitri, Si rabin karya Saini KM, sutri dan tiga unggas karya Gunawan Mohammad.
            Lima belas judul monolog, yang harus dipilih satu diantaranya untuk dijadikan naskah pilihan yang paling disukai untuk ditampilkan dan dimainkan. Dua belas peserta yang ikut partisipasi dalam rangka ajang kompetisi monolog. Hanya sedikit yang ikut dalam berpartisipasi dalam ajang kompetisi mahasiswa dalam bermonolog.
            Peserta yang ikut monolog sudah memilih dan  mempersiapkan    naskah yang akan dimainkannya pada kompetisi monolog tersebut jauh-jauh hari.

Tradisi yang tidak Terlupakan



PERGELARAN TEATER DI SMA 2 BUKITTINGGI
“Sebuah pembuktian ajang kepedulian terhadap seni teater tradisional”



            Teater yang dimainkan di SMA 2 Bukittinggi merupakan ajang kreatifitas siswa untuk ujian semester. Teater yang mereka pilih yaitu dalam bentuk teater tradisional dan moderen. Naskah tradisi (randai) yang mereka pilih yaitu dengan judul Sabai nan aluih dan ada juga yang mengangkat dari cerita malin kundang. Dari tiga belas lokal kelas dua, banyak yang mengangkat teater tradisi dibandingkan dengan teater moderen. Hal tersebut merupakan sebuah pembuktian, bahwa banyaknya dari siswa tersebut yang meminati teater tradisional, dan hanya sedikit yang memainkan drama remaja.
             “Randai merupakan perkembangan dari teater tutur kaba yang terdiri empat unsur esensial yaitu: gurindam, dendang, gelombang, dan pemain”. Semua unsur tersebut dalam randai merupakan hal yang paling pokok dalam memainkan randai. Semua yang bergabung dalam proses menciptakan pertunjukan randai, sangat bersemangat untuk mempelajari randai yang menjadi seni tradisi Minangkabau. Penciptaan karya seni teater ini dibagi ke dalam kelompok-kelompoknya, yang tergolong ke dalam kelompok teater tradisi dan yang tergolong ke dalam kelompok teater moderen mereka saling berlomba dalam berkreatifitas penciptaan pertunjukan yang menarik dan memukau penonton.
            Pelaksanaan acara ini dilakukan setiap tahunnya, bagi yang sudah menginjak kelas dua, baik yang mengambil jurusan IPS maupun IPA. Hanya terdapat dua jurusan di SMA 2 Bukittinggi tersebut. Siswa yang berminat dengan bentuk teater tradisi yaitu randai mereka mendatangkan pelatih dari luar agar bisa menampilkan pertunjukan yang lebih menarik. Pelatih yang mereka datangkan tersebut berasal dari grup-grup atau komunitas randai itu sendiri, ada juga yang berasal dari mahasiswa ISI Padangpanjang. Selaku mahasiswa ISI Padangpanjang, dia merasa bangga kepada siswa-siswi tersebut, dengan semangat dan keuletan mereka dalam latihan, walaupun hanya dengan waktu latihan yang sedikit.  
            Peraturan pembelajaran tahun sekarang lebih ketat jika dibandingkan dengan tahun sebelum-sebelumnya. Sekolah merupakan tempat untuk menuntut ilmu, tetapi bagaimana dengan guru yang hanya menerima hasil dari pementasan teater yang dia suruh, tanpa adanya bimbingan terlebih dahulu. Hal tersebut merupakan hal yang menyebabkan kurangnya kualitas guru-guru pada zaman sekarang. Mereka hanya sekedar menyuruh dan memerintahkan apa yang dia mau, tetapi tidak memikirkan bagaimana caranya atau untuk membimbing siswa dan siswi yang belajar seni budaya. Seharusnya, dari guru-guru mereka harus ikut berpartisipasi untuk membantu proses penciptaan pertunjukan teater yang mereka perintahkan.
            Prosesnya dimulai dari tanggal 19 Mei 2014 dan pertunjukannya akan diadakan pada tanggal 30 Mei 2014. Waktu yang tersedia sedikit tidak membuat semangat mereka memudar oleh kejaran waktu pertunjukan dan kelelahan pada saat proses latihan, yang semakin menumbuh semangat latihannya. Jarang sekolah memberikan materi tentang teater tradisi, ini merupakan suatu revitalisasi terhadap suatu kesenian di tengah masyarakat.
            Tepat jam sebelas, pada tanggal 30 Mei 2014 kemaren mereka mulai untuk pertunjukan, pertunjukan yang dilaksanakan di depan sekolahnya itu menyorot beberapa orang-orang yang lewat di depan sekolah tersebut. Mereka yang lewat tersebut, merasa terhibur dengan adanya pertunjukan randai tersebut, ditambah lagi dengan tepukan dan bunyian dari galombong yang sangat kompak dan berbunyi sangat indah.
            SMA 2 Bukittinggi ini merupakan sekolah raja atau king, sebenarnya menerapkan kepedulian terhadap teater tradisi ini sangat bagus untuk usaha melestarikan kebudayaan Minangkabau kita. Siapa yang akan peduli dengan kebudayaan selain pemuda-pemudi penerus kebudayaan Minangkabau. Generasi mudalah yang akan meneruskan kebudayaan tradisi yang ada di daerah-daerahnya.
            Hal yang patut diacungi jempol yaitu semangat untuk mengetahui dan keinginan untuk mempelajarinya itu sudah merupakan suatu hal yang harus dihargai. Berawal dari keingintahuan kemudian mau untuk mempelajarinya, sehingga dapat menumbuhkan minat terhadap suatu kesenian tradisi. Kesenian tradisi merupakan cerita yang tumbuh dan berkembang dalam suatu masyarakat tertentu yang kemudian dilestarikan oleh masyarakat itu juga.
            Perlu diketahui bahwa, suatu kesenian tradisi menurut pendapat beberapa orang khususnya anak muda atau pemuda yang tinggal di kota-kota, mereka merasa suatu kesenian tradisi merupakan pertunjukan yang tidak menarik atau hanya menggunakan gerakan dan gaya pementasan itu-itu saja. Perlu di ketahui, sebenarnya kesenian tradisi yang dimiliki oleh masyarakat Minangkabau ini banyak diminati oleh orang-orang dari luar negeri, misalnya orang luar negeri datang ke indonesia yaitu ke Minangkabau untuk mempelajari randai. Kita sebagai generasi pemuda seharusnya sadar bahwa, siapa lagi yang akan mempertahankan kesenian tradisi Minangkabau kalau bukan gerasi pemudanya.

RESENSI DRAMATURGI SANDIWARA



Judul Buku               : Dramatugi Sandiwara
Pengarang                 : Dede Pramayoza
Penerbit                     : Ombak (Anggota IKAPI)
Tahun Terbit            : 2013
Kota Terbit               : Yogyakarta
Jumlah Halaman     : 282 hal
           
            Buku dramaturgi sandiwara yang mengkaji antara dimensi tekstual sandiwara dengan konteks sosiokultural dan ideologisnya. Buku dramaturgi sandiwara ini merupakan suatu cerita tentang seluk-beluk jiwa sebuah grup teater yang namanya “sandiwara” yang tampaknya sudah mulai pudar wajahnya. Menurut penulis membuktikan bahwa, sandiwara juga bisa menjadi sumber informasi tentang kebudayaan Minangkabau.

Keunggulan   : Memberikan pandangan lebih dalam untuk memahami apa itu sandiwara dan hubungannya dengan masyarakat Minangkabau, dan juga memberikan pemahaman terhadap perkembangan teater mutakhir.
Kelemahan     : Kata penghubung di awal kalimat masih dijumpai dalam buku ini, juga kata-kata yang digunakan dalam buku ini terlalu berat, sehingga kurang bisa dipahami oleh pembaca tentang arti dari kata-kata tersebut. Pembaca yang tidak mengikuti jenjang pendidikan atau pendidikannya rendah akan merasa kesulitan untuk memahami apa maksud dari kata-kata tersebut, jika dibandingkan dengan orang yang berpendidikan tinggi mungkin lebih mudah memahaminya.  

Istilah-Istilah Dalam Buku Dramaturgi Sandiwara


·         Ambivalensi merupakan sikap yang medua dari subjek poskolonial, antara mengagumi dan membenci penjajahnya, bisa jadi menyukai sesuatu juga sekaligus membencinya.
·         Anak tonil merupakan sebutan untuk para pemain sandiwara oleh masyarakat, terkadang digunakan secara saling bergantian dengan sebutan “ anak sandiwara”.
·         Anasir merupakan unsur pokok atau zat pokok, juga bisa pula berarti benda.
·         Prakolonial merupakan unsur-unsur budaya yang telah dimiliki suatu bangsa sebelum datangnya kolonialisme.
·         Dekor merupakan istilah untuk tata pentas dalam pementasan sandiwara.
·         Dekolonialisme merupakan proses pembebasan diri dari kolonialisme. Proses menggalkan pengaruh-pengaruh kolonial.
·         Diskursus merupakan pengetahuan dan wacana
·         Disposisi merupakan kecenderungan selera
·         poskolonial merupakan seni dramatik yang tumbuh dan berkembang setelah berakhirnya kolonialisme, seni-seni dramatik yang berurusan dengan efek berkelanjutan kolonialisme dan perkembangan mutakhir kolonialisme yaitu neokolonialisme, seni dramatik yang merupakan bagian dari proses pembebasan dari sindrom kolonial.
·         Dramaturg merupakan sebutan untuk orang atau lembaga yang tugasnya meliputi pilihan lakon, gaya pementasan, serta penetapan ruang dan waktu pementasan berdasarkan analisis terhadap penonton, dalam produksi drama dan teater.
·         Dramaturgi merupakan ilmu yang mempelajari konvensi drama dan teater, konvensi-konvensi yang berlaku dalam suatu tradisi drama dan teater.
·         Efek alinasi merupakan konsep pemeranan yang menekankan perlunya jarak kritis antara pemeran dengan perannya, diperkenalkan oleh Bertold Brecht.
·         Etude merupakan bahan latihan dasar
·         Etnodrama merupakan seni dramatik yang khas dari komunitas etnik tertentu.
·         Etnodramaturg merupakan dramaturg bagi etnodrama
·         Etnodramaturgi merupakan ilmu yang mempelajari konvensi drama dan teater, konvensi-konvensi yang berlaku dalam suatu tradisi drama dan teater.
·         Formulasi merupakan proses perumusan
·         Hegemoni merupakan cara yang dipakai untuk menyampaikan ideologi (gagasan) tertentu sehingga ideologi itu dipercaya kebenarannya, dipopulerkan oleh Antonio Gramsci dan dibawa ke dalam kajian poskolonial oleh Edward Said.
·         Hibrid merupakan istilah yang dipinjam dari tanah hortikultur yang merujuk pada persilangan atau perkawinan antara dua spesies untuk menghasilkan spesies ketiga, yaitu spesies hibrida, istilah ini diperkenalkan ke dalam kajian poskolonial oleh Homi K. Bhabha.
·         Hibridasi merupakan proses terciptanya hal yang hibrid
·         Hibriditas merupakan hal atau keadaan hibrid yang seringkali digunakan pula untuk menggambarkan pertukaran silang budaya.
·         Indigenus merupakan salah satu tema dalam diskursus poskolonial untuk menyatakan masyarakat asli, berasal dari kata dalam bahasa perancis, indigenes, yang setara artinya dengan kata native dalam bahasa inggris dan inlander yang digunakan kolonial Belanda untuk menyebut masyarakat pra Indonesia, setara pula dengan masyarakat Indonesia sendiri dalam menyebut diri mereka yaitu bumi putera atau pribumi.
·         Indische romans merupakan roman hindia, terma ini digunakan untuk menyebut beberapa novel populer di zaman kolonial Belanda.
·         Kanonisasi merupakan karya-karya yang dianggap baik dan memenuhi standarisasi sastra dengan sendirinya meletakkan karya sastra lain sebagai karya yang tidak baik menurut standarisasi itu.
·         Kolonial merupakan berhubungan atau berkenaan dengan sifat-sifat jajahan pemerintah, orang atau negara yang menganut paham atau mempraktikkan kolonialisme penjajah.
·         Kolonialisme merupakan penguasaan oleh suatu bangsa atau negara atas daerah atau bangsa lain diberbagai dengan perpindahan penduduk.
·         Melodrama merupakan sebuah genre lakon yang menggabungkan unsur-unsur emosional dengan pembahasan isu-isu sosial, seringkali dengan menggunakan musik untuk membangun berbagai suasana.
·         Memori kolektif merupakan pengetahuan yang dimiliki bersama oleh sebuah komunitas.
·         Metropolis merupakan secara harfiah berarti pusat dalam berhubungan dengan pinggiran kolonil, terma ini diambil dari sejarah yunani, ketika sebuah metropolis menjadi negara induk dari sebuah koloni, dalam pengertian poskolonial, metropolis berarti pusat budaya sehingga kebudayaan kolonial dan poskolonial selalu terkonstruksi atas hubungan metropolis-periferal.
·         Mimikri merupakan salah satu terma yang penting dalam kajian poskolonial yang dapat diartikan sebagai proses ketika masyarakat terkoloni menjalin budaya, prilaku, dan nilai-nilai dari penguasa kolonial, istilah ini dipopulerkan oleh Homi K. Bhabha.
·         Modernisasi merupakan proses, cara, perbuatan memodrenkan, menjadikan, menyebabkan, membuat, menjadi modern.
·         Modernisme merupakan paham tentang kemodernan
·         Modernitas merupakan hal atau keadaan modern tercapainya kondisi modern
·         Periferal merupakan dari kata perifer (yunani) yang berarti terletak di tepi jauh dari pusat, dapat pula berarti garis yang melingkari bundaran, peringan luar, tidak berhubungan dengan hal atau masalah pokok, kurang penting, merupakan salah satu terma penting dalam kajian poskolonial yang menggarisbawahi hubungan biner antara pusat (sentral) dan pinggiran.
·         Refleksitas merupakan (1) sumber pengetahuan dari subjek yang tengah diteliti, dan (2) hermeneutika, yaitu teori dan praktek penafsiran, tetapi juga sebagai interpretasi atas interpretasi.
·         Ritus merupakan peristiwa, upacara dalam kajian tata cara dalam upacara beragama
·         Romantisisme merupakan sebuah aliran dalam seni yang berkembang di eropa yang percaya pada intuisi dan bakat alam sehingga manusia pada dasarnya adalah bagian saja dari dinamika alam atau dengan kata lain, dikuasai oleh alam.
·         Sandiwara merupakan istilah dalam bahasa jawa yang umumnya dipandang sebagai pengganti kata tonil yang berarti drama dalam bahasa Belanda, kata ini umumnya diartikan sebagai pengajaran terselubung atau tersembunyi dari kata sandi yang berarti rahasia dan warah yang berarti pengajaran.
·         Satir merupakan karya seni yang menggunakan sindiran, ejekkan, humor, dan kecerdasan untuk mengkritik dan memprovokasi perubahan sifat dalam diri manusia atau sebuah lembaga.
·          Sinkretik merupakan istilah yang dipinjam dari kajian religi yang dalam kajian poskolonial digunakan untuk mengidentifikasi penggabungan atau fusi dari dua atau lebih tradisi yang berbeda untuk menciptakan suatu tradisi yang baru dan berbeda dengan sebelumnya.
·         Sinkretisasi merupakan proses terciptanya hal yang sinkretis
·         Sinkretisitas merupakan kondisi yang dihasilkan dari proses sinkretisasi.
·         Transkultur merupakan terma dalam kajian poskolonial untuk menggambarkan pada proses saling mempengaruhi dalam hal cara representasi dan praktik budaya antara masyarakat koloni dengan pemerintah kolonial.
·         Transkulturasi merupakan proses terjadinya transkultur, terma ini telah digunakan oleh para etnografer untuk menjelaskan bagaimana yang tersubordinat atau kelompok marjinal memilih dan menemukan dari berbagai materi yang dikirim kepada mereka oleh kelompok dominan atau budaya metro politan.
·         Well made play merupakan lakon yang dibuat sebaik-baiknya yang mampu mencerminkan realiats manusia, disokong oleh metode peranan yang sanggup menggambarkan hidup sesungguhnya, pertama kali dirumuskan oleh seorang aktor Prancis, Eugen Scribe, dalam bahsa Prancis sebagai “piece bien faite”.

·