PERGELARAN TEATER DI SMA 2 BUKITTINGGI
“Sebuah
pembuktian ajang kepedulian terhadap seni teater tradisional”
Teater
yang dimainkan di SMA 2 Bukittinggi merupakan ajang kreatifitas siswa untuk
ujian semester. Teater yang mereka pilih yaitu dalam bentuk teater tradisional
dan moderen. Naskah tradisi (randai) yang mereka pilih yaitu dengan judul Sabai
nan aluih dan ada juga yang mengangkat dari cerita malin kundang. Dari tiga
belas lokal kelas dua, banyak yang mengangkat teater tradisi dibandingkan
dengan teater moderen. Hal tersebut merupakan sebuah pembuktian, bahwa
banyaknya dari siswa tersebut yang meminati teater tradisional, dan hanya
sedikit yang memainkan drama remaja.
“Randai merupakan perkembangan dari teater
tutur kaba yang terdiri empat unsur esensial yaitu: gurindam, dendang,
gelombang, dan pemain”. Semua unsur tersebut dalam randai merupakan hal yang
paling pokok dalam memainkan randai. Semua yang bergabung dalam proses
menciptakan pertunjukan randai, sangat bersemangat untuk mempelajari randai
yang menjadi seni tradisi Minangkabau. Penciptaan karya seni teater ini dibagi
ke dalam kelompok-kelompoknya, yang tergolong ke dalam kelompok teater tradisi
dan yang tergolong ke dalam kelompok teater moderen mereka saling berlomba
dalam berkreatifitas penciptaan pertunjukan yang menarik dan memukau penonton.
Pelaksanaan
acara ini dilakukan setiap tahunnya, bagi yang sudah menginjak kelas dua, baik
yang mengambil jurusan IPS maupun IPA. Hanya terdapat dua jurusan di SMA 2
Bukittinggi tersebut. Siswa yang berminat dengan bentuk teater tradisi yaitu
randai mereka mendatangkan pelatih dari luar agar bisa menampilkan pertunjukan
yang lebih menarik. Pelatih yang mereka datangkan tersebut berasal dari
grup-grup atau komunitas randai itu sendiri, ada juga yang berasal dari
mahasiswa ISI Padangpanjang. Selaku mahasiswa ISI Padangpanjang, dia merasa
bangga kepada siswa-siswi tersebut, dengan semangat dan keuletan mereka dalam
latihan, walaupun hanya dengan waktu latihan yang sedikit.
Peraturan
pembelajaran tahun sekarang lebih ketat jika dibandingkan dengan tahun
sebelum-sebelumnya. Sekolah merupakan tempat untuk menuntut ilmu, tetapi
bagaimana dengan guru yang hanya menerima hasil dari pementasan teater yang dia
suruh, tanpa adanya bimbingan terlebih dahulu. Hal tersebut merupakan hal yang
menyebabkan kurangnya kualitas guru-guru pada zaman sekarang. Mereka hanya
sekedar menyuruh dan memerintahkan apa yang dia mau, tetapi tidak memikirkan
bagaimana caranya atau untuk membimbing siswa dan siswi yang belajar seni
budaya. Seharusnya, dari guru-guru mereka harus ikut berpartisipasi untuk
membantu proses penciptaan pertunjukan teater yang mereka perintahkan.
Prosesnya
dimulai dari tanggal 19 Mei 2014 dan pertunjukannya akan diadakan pada tanggal
30 Mei 2014. Waktu yang tersedia sedikit tidak membuat semangat mereka memudar
oleh kejaran waktu pertunjukan dan kelelahan pada saat proses latihan, yang
semakin menumbuh semangat latihannya. Jarang sekolah memberikan materi tentang
teater tradisi, ini merupakan suatu revitalisasi
terhadap suatu kesenian di tengah masyarakat.
Tepat
jam sebelas, pada tanggal 30 Mei 2014 kemaren mereka mulai untuk pertunjukan,
pertunjukan yang dilaksanakan di depan sekolahnya itu menyorot beberapa
orang-orang yang lewat di depan sekolah tersebut. Mereka yang lewat tersebut,
merasa terhibur dengan adanya pertunjukan randai tersebut, ditambah lagi dengan
tepukan dan bunyian dari galombong yang sangat kompak dan berbunyi sangat indah.
SMA
2 Bukittinggi ini merupakan sekolah raja atau king, sebenarnya menerapkan kepedulian terhadap teater tradisi ini
sangat bagus untuk usaha melestarikan kebudayaan Minangkabau kita. Siapa yang
akan peduli dengan kebudayaan selain pemuda-pemudi penerus kebudayaan
Minangkabau. Generasi mudalah yang akan meneruskan kebudayaan tradisi yang ada
di daerah-daerahnya.
Hal
yang patut diacungi jempol yaitu semangat untuk mengetahui dan keinginan untuk
mempelajarinya itu sudah merupakan suatu hal yang harus dihargai. Berawal dari
keingintahuan kemudian mau untuk mempelajarinya, sehingga dapat menumbuhkan
minat terhadap suatu kesenian tradisi. Kesenian tradisi merupakan cerita yang
tumbuh dan berkembang dalam suatu masyarakat tertentu yang kemudian
dilestarikan oleh masyarakat itu juga.
Perlu
diketahui bahwa, suatu kesenian tradisi menurut pendapat beberapa orang
khususnya anak muda atau pemuda yang tinggal di kota-kota, mereka merasa suatu
kesenian tradisi merupakan pertunjukan yang tidak menarik atau hanya
menggunakan gerakan dan gaya pementasan itu-itu saja. Perlu di ketahui,
sebenarnya kesenian tradisi yang dimiliki oleh masyarakat Minangkabau ini
banyak diminati oleh orang-orang dari luar negeri, misalnya orang luar negeri
datang ke indonesia yaitu ke Minangkabau untuk mempelajari randai. Kita sebagai
generasi pemuda seharusnya sadar bahwa, siapa lagi yang akan mempertahankan
kesenian tradisi Minangkabau kalau bukan gerasi pemudanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar