LAKON
BE-ANTIGON DI ADAPTASI DARI NASKAH ANTIGON KARYA SHOPOKLES
SUTRADARA
“REZA ASTIKA”
Trilogi
Shopokles yang sudah banyak dikenal pada umat teater, yang mengisahkan
kehidupan kerajaan yang tragis dengan perseteruan dalam kota thebes tersebut.
Trilogi Shopokles tersebut adalah Oidipus sang raja, Oidipus Di Kolonus, dan
Antigon. Semua cerita tersebut saling menyambung satu sama lainnya. Mulai dari Oidipus
memerintah kota Thebes dengan akhirnya digantikan oleh Creon. Fokus kepada cerita
antigon setelah Oidipus meninggal dunia dan anak-anak sekaligus adik bagi
Oidipus tersebut pergi ke kerajaan thebes kembali untuk menggungkapkan
kebenaran yang sebenarnya. Kebenaranpun akan tetap abadi sampai kapanpun.
Oleh:
Wiwi Wulandari
Antigon
yang terkenal dengan kisah tragis itu menjadi pusat perhatian penonton pada
waktu pertunjukan teater dengan sutradara Reza Astika yang di ajukan untuk
ujian semesternya yang bertemakan “ kontemporer”menjadi Be-Antigon. Naskah
lakon Shopokles yang terkenal dengan naskah klasik, sekarang naskah tersebut
diadaptasikan menjadi naskah kontemporer yaitu menjadi naskah kekinian, yang
mudah dipahami dengan dialog-dialog yang lebih keseharian.
Oidipus,
setelah keluar dari negri Thebes bersama kedua adiknya sekaligus anaknya itu.
Kedua anaknya selalu mengawani ayahnya tersebut hingga Oidipus meninggal di
tanah yang dianggap suci. Kedua anaknya itu pergi ke Thebes untuk mencari
kebenaran dan mencari kebusukan Creon. Creon yang sangat jahat kepada orang
lain yang akhirnya hidupnya ditimpa oleh kemelaratan dan kematian di akhir
hayatnya.
Sebenarnya
tidakpun pada zaman klasik maupun zaman lainnya, suatu negara itu pasti adanya
sistem pemerintahan yang memimpin rakyatnya. Sistem pemerintahan juga terdapat
konflik yang mengebabkan pemimpin itu terpuruk dengan kepemimpinanya selayaknya
sistem pemerintahan yang terjadi pada zaman sekarang. Pemimpin tidak lagi
peduli dengan rakyatnya yang hanya mempedulikan nasibnya sendiri. Pengadaptasian menjadi kekinian ini tentu
tidak boleh melenceng dari cerita sebenarnya, harus dalam lingkaran cerita
tersebut. harus sesuai dengan alur cerita yang sebenarnya.
Naskah
Antigon menjadi pilihan sutradara itu pun menjadi menarik dengan dihadirkan
seperti kehidupan sehari-hari layaknya orang yang hidup di kota-kota besar.
Awalnya peristiwa dihadirkan dalam suasana yang damai dengan adanya tempat
duduk meja tamu dengan dua gelas minuman yang sudah tersaji di atasnya. Iringan
musik lagu yang dinyanyikan dengan suara yang indah membuat semua penonton
terpukau pada waktu itu. Saya duduk dibangku penonton juga ikut terpukau dengan
lagu yang dinyanyikan oleh Bean pengganti Antigon dalam naskah Antigon yang
sebenarnya. Menarik sekali dengan cerita yang diadaptasian ini menjadi cerita
kekinian. Dialognya pun sangat berbeda
dengan dialog naskah yang sesungguhnya. Naskah sesungguhnya dengan dialog
orang-orang kerajaan dengan vokal yang besar. Sedangkan lakon Be Antigon ini
layaknya seperti dialog keseharian saja.
Settingan
cerita kedua setelah lagu dinyanyikan tersebut, terjadi di rumah creon. Semua
konflik cerita terjadi dalam rumah tersebut. Perseteruanpun semakin
menjadi-jadi. cerita yang dihadirkan sangat menarik perhatian penonton,
sayangnya walaupun mengadatasikan naskah tapi tidak harus menukar nama tokoh
yang bermain di dalamnya itu membuat orang lain khususnya orang awam yang
menonton pertunjukan tersebut susah untuk menangkap cerita asli dari naskah
Shopokles tersebut.
Pertunjukan
tersebut juga pertukaran adegan dengan mematikan lampunya agak lama, terlalu
sering mematikan lampunya sehingga pertunjukan jadi kurang menarik. Mungkin itu
disebabkan dengan persiapan aktor yang agak lama yang membuat penonton agak
menunggu terlalu lama. Settingan panggung tergambar dengan baik, sesuai dengan
cerita dan settingan tempat, suasana, waktu yang ada dalam cerita tersebut. busana
yang dipakai oleh pemain mendukung sekali dengan settingan waktu pada saat itu,
Tidak lagi memakai kostum zaman kerajaan.
Permainan
aktor dalam naskah Be Antigon, semua aktor yang bermain, dia memainkan perannya
sesuai dengan tokoh cerita. Cerita yang ingin disampaikan dapat diterima baik
oleh pemikiran penonton. Permainan aktor satu sama lainnya memiliki respon
diantara satu sama lainnya. Akting yang sesungguh yaitu bermain dengan
sungguh-sungguh, lebur ke dalam peran tokoh yang sedang di perankan, dan yang
paling pentingnya yaitu dapat memberikan respon kepada lawan main dan
menghidupkan peran lawan main kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar