Teater merupakan suatu jenis kesenian
yang sosiologis yang selalu melibatkan antara pemain dan penonton. Antara
pemain dan penonton terdapat ikatan
bathin tersendiri yang menghubungkannya dalam dunia teater. Pertunjukan teater
tidak akan ada tanpa adanya penonton, karena syarat suatu seni pertunjukan
dapat dikatakan suatu seni pertunjukan itu harus ada penonton yang menjadi
tujuan diciptakannya teater.
Menciptakan suatu karya teater harus
memahami naskah yang akan menjadi pegangan dalam sebuah pertunjukan. Mendalami
suatu peran dalam teater perlu memahami ilmu pendukungnya, seperti ilmu
sosiologi yang berguna untuk membantu dalam kehidupan sosial seorang tokoh,
ilmu psikologi yang berguna untuk memahami dan mempelajari kharakter tokoh yang
akan dimainkan, ilmu psiologi yang digunakan untuk mempelajari bentuk-bentuk
fisik seorang tokoh yang akan dimainkan, ilmu antropologi yang berguna dalam
memahami kehidupan seorang manusia dengan lingkungannya, dan ilmu-ilmu lain-lain,
hampir semua ilmu dipelajari dalam teater.
Teater
tidak akan terwujud tanpa adanya ilmu-ilmu yang mendukungnya, dan juga tidak
akan terwujud tanpa seniman yang kreator yang mampu menciptakan suatu
pertunjukan. Seniman kreator itu adalah sutradara, aktor, stage manajer,
pimpro, cru, dan penata-penata (penata rias dan kostum, penata lighting, penata
artistik, dan lain-lain)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar