Pages

Sabtu, 12 Oktober 2013



Kamis-jum’at/10-11 Oktober 2013
Workshop di ISI Padangpanjang oleh Dr Wahyu wibowo tentang menulis Karya Ilmiah
        Menulis ternyata tidak sulit, dan tidak mudah tergantung kepada pemahaman dan penalaran seseorang. Seorang yang intelek harus memiliki sikap kritis dalam menciptakan, mencari, dan menulis karya ilmiah. Karya ilmiah yang baik itu harus dapat dipertanggung jawabkan, tersusun dengan baik sesuai dengan aturan penulisan, tidak terdapat keraguan didalamnya, dan mengungkapkan suatu kebenaran yang tidak dapat di bantah.
        Ide dari penulisan karya ilmiah. Menulis karya ilmiah yang menarik haruslah sesuai dengan isue, isue yang dipilih itu terlebih dahulu menarik bagi diri si penulis untuk meneliti. Tulisan karya ilmiah harus jelas sumber dan datanya, mengenai ciri dari karya ilmiah itu adalah mengungkapkan suatu kebenaran. Sebuah karya ilmiah itu menciptakan masalah yang akan diteliti dan memecahkannya secara ilmiah sesuai dengan susunan dan aturan penulisan.
        Menurut Mahdi Bahar, bahwa memilah dan memilih masalah atau fokus penelitian haruslah terkadung beberapa unsur yaitu menarik, yaitu penelitian itu harus menarik dulu bagi si penulis agar memudahkan penulis dalam mencari dan memecahkan masalah, tersedia data dan sumber, maksudnya yaitu penelitian harus ada data dan sumber yang jelas terhadap pertanggung jawaban karya tulis tersebut. Data atau sumber bisa didapatkan atau diperoleh, maksudnya menulis karya ilmiah data atau sumbernya harus dapat diperoleh secara akurat dan benar. Mampu menjangkau atau mendapatkan data atau sumber, maksudnya yaitumenulis karya ilmiah harus dipertimbangkan faktor ekonomi supaya tidak mempersulit keadaan si peneliti. Dan yang paling penting itu adalah menguasai permasalahan, isue-isue dan masalah-masalah  yang telah terpilih harus dikuasai oleh si peneliti.
        Karya ilmiah harus mampu mempermainkan kata-kata, maksudnya yaitu kata-kata yang terpilih harus sesuai dengan diksi yang tepat. Bahasa lisan yang diucapkan, tentu akan berbeda jika itu menjadi bahasa tulisan. Peran menulis itu adalah mampu membedakan bahasa lisan dengan bahasa tulisan dalam menulis karya ilmiah yang benar. Hubungan mempelajari karya ilmiah dengan kajian teater adalah teater merupakan bagian dari sastra itu sendiri, jadi teater tidak bisa lepas dari sastra. Pemainan kata-kata dalam dunia tulis karya ilmiah, tentu itu juga diterapkan dalam dunia teater.
        Menjadi aktor yang baik, menjadi aktor yang baik haruslah mampu mempermainan kata dalam berdialog dengan lawan main. Seorang aktor yang baik dapat menghidupkan peran atau kharakter lawan mainnya. Menjadi aktor yang baik haruslah jenius dalam ber akting, dan untuk itu perlu pengalaman empirik, observasi dari lingkungan agar dapat pemahaman kharakter yang akan diperankan. Tanpa observasi dan pengalaman seorang aktor belum tentu bisa memerankan akting dengan baik. Pentingnya penghayatan peran untuk membangun sebuah kharakter. Terciptanya akting yang baik tentu didukung dengan komunikasi yang baik, komunikasi terbagi menjadi dua yaitu komunikasi verbal dan non verbal, komunikasi verbal itu adalah bahasa lisan dari seorang komunikator kepada seorang komunikan. Komunikasi non verbal adalah bahasa tanpa dialog, yaitu bisa dalam bentuk bahasa tubuh (body language), dan juga simbol-simbol.
        Teater dan sastra tidak bisa dipisahkan, karena teater merupakan bagian dari sastra itu sendiri. BahasaTeater harus berpedoman kepada bahasa sastra yang sesuai dengan “konteks”. Karena berbahasa yang baik itu harus sesuai dengan konteks,begitujuga dengan teater harus sesuai dengan konteks dan isue-isue yang berkembang di tengah masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar