Teater
merupakan suatu bagian kehidupan yang dipentaskan di atas panggung untuk
dipertontonkan kepada penonton. Dikatakan kehidupan, bahwa teater berasal dari
pengalaman dan kehidupan itu sendiri. Kata Bapak Nano Riantiarno dalam Seminar
PAT( Pekan Apresiasi Teataer) V di rumah puisi Taufik Ismail bahwa beliau
mengatakan teater itu adalah saripatinya kehidupan. Seorang aktor tidak akan
bisa memerankan suatu tokoh kalau tidak memiliki pengalaman dalam memerankan
tokoh ataupun tidak ada observasi (pengamatan) terhadap tokoh yang akan
diperankan. Memerankan itu disebut dengan istilah Akting yang merupakan penghadiran tokoh oleh seorang
aktor.
Menjadi
seorang aktor itu gampang-gampang susah, yang terpenting itu adalah seorang
aktor itu benar-benar menyatu dengan peran tersebut dan mampu meyakinkan
penonton. Akting yang baik itu adalah akting yang mampu membawakan penonton
kedalam dunianya. Penonton secara tidak langsung dapat merasakan apa yang
dirasakan oleh tokoh tersebut. Seorang aktor harus memahami ilmu psikologi atau
ilmu kejiwaan untuk dapat memainkan dan membedakan kharakter tokoh yang akan
diperankannya.
Teater
merupakan kesenian sesaat, walaupun demikian kekuatan efek yang dihadirkannya
terasa luar biasa. Penonton menyaksikan para aktor menyajikan adegan demi
adegan yang mengungkapkan seluruh pengalaman hidup manusia secara singkat.
Artinya teater mendekatkan kehidupan secara langsung dihadapan penonton, dan
secara perlahan penonton mulai merasakan pengalaman tersebut. seperti itu
kehidupan, bahwa setiap adegan muncul dan kemudian menjadi bagian masa lalu. [1]
Teater merupakan kerja kolektif
(bersama) dalam penciptaannya. Dikatakan kerja kolektif, bahwa terciptanya
suatu pertunjukan teater memerlukan banyak orang yang ahli dibidangnya.
Misalkan dibidang artistik lighting, make-up, stage manager, cru , yang semuanya itu memerlukan kerja sama
yang kuat. Intinya dalam penciptaan karya teater saling membantu dan menghargai
satu sama lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar