Pages

Kamis, 24 Oktober 2013

TEATER ADALAH KEHIDUPAN


          Teater merupakan suatu bagian kehidupan yang dipentaskan di atas panggung untuk dipertontonkan kepada penonton. Dikatakan kehidupan, bahwa teater berasal dari pengalaman dan kehidupan itu sendiri. Kata Bapak Nano Riantiarno dalam Seminar PAT( Pekan Apresiasi Teataer) V di rumah puisi Taufik Ismail bahwa beliau mengatakan teater itu adalah saripatinya kehidupan. Seorang aktor tidak akan bisa memerankan suatu tokoh kalau tidak memiliki pengalaman dalam memerankan tokoh ataupun tidak ada observasi (pengamatan) terhadap tokoh yang akan diperankan. Memerankan itu disebut dengan istilah Akting yang  merupakan penghadiran tokoh oleh seorang aktor.
          Menjadi seorang aktor itu gampang-gampang susah, yang terpenting itu adalah seorang aktor itu benar-benar menyatu dengan peran tersebut dan mampu meyakinkan penonton. Akting yang baik itu adalah akting yang mampu membawakan penonton kedalam dunianya. Penonton secara tidak langsung dapat merasakan apa yang dirasakan oleh tokoh tersebut. Seorang aktor harus memahami ilmu psikologi atau ilmu kejiwaan untuk dapat memainkan dan membedakan kharakter tokoh yang akan diperankannya.
          Teater merupakan kesenian sesaat, walaupun demikian kekuatan efek yang dihadirkannya terasa luar biasa. Penonton menyaksikan para aktor menyajikan adegan demi adegan yang mengungkapkan seluruh pengalaman hidup manusia secara singkat. Artinya teater mendekatkan kehidupan secara langsung dihadapan penonton, dan secara perlahan penonton mulai merasakan pengalaman tersebut. seperti itu kehidupan, bahwa setiap adegan muncul dan kemudian menjadi bagian masa lalu. [1]
          Teater merupakan kerja kolektif (bersama) dalam penciptaannya. Dikatakan kerja kolektif, bahwa terciptanya suatu pertunjukan teater memerlukan banyak orang yang ahli dibidangnya. Misalkan dibidang artistik lighting, make-up, stage manager,  cru , yang semuanya itu memerlukan kerja sama yang kuat. Intinya dalam penciptaan karya teater saling membantu dan menghargai satu sama lainnya.




[1] MA, Yudiarni, Panggung teater dunia. Yogyakarta: Pustaka gondho suli .2002. p.7

Tidak ada komentar:

Posting Komentar