Pages

Sabtu, 26 Oktober 2013

TEATER TRADISIONAL MENJADI AWAL TERCIPTANYA TEATER MODERN



TEATER TRADISIONAL MENJADI AWAL TERCIPTANYA TEATER MODERN

          Seperti kita ketahui bahwa teater tradisional merupakan teater yang terdapat di suatu daerah tertentu yang menjadi ciri khas daerahnya dan dapat membedakan suatu daerah dengan daerah lain. Teater tradisional merupakan teater yang diciptakan oleh suatu daerah, tumbuh dan berkembang di daerah tempat teater itu ada. Contohnya teater tradisional di minangkabau yaitu randai, yang menjadi ciri khas daerah minangkabau. Setiap daerah memiliki teater daerahnya sendiri, dari sabang sampai maroke, karena indonesia merupakan negara multikultural ( mempunyai banyak budaya).
          Kasim ahcmad dalam bukunya mengenal teater tradisional indonesia (2006) adalah Teater tradisional dimulai sejak sebelum zaman hindu, pada zaman itu teater tradisional banyak digunakan untuk upacara keagamaan atau ritual. Proses munculnya teater tradisional itu berbeda-beda tiap daerahnya tergantung kepada sikap, prilaku, tata cara kehidupan dimana teater itu lahir. Contoh teater tradisional yaitu: wayang merupakan teater tradisional yang sangat tua yang terdapat di jawa, mamanda merupakan teater kerakyatan yang terdapat di kalimantan selatan, ludruk, longser, randai, makyong merupakan teater tradisional daerah riau, lenong merupaka teater tradisional betawi, longser, ubruk yaitu teater tradisional yang terdapat di daerah banten, ketoprak merupakan teater tradisioanal daerah jawa tengah, gambuh teater tradisional yang paling tua di bali, dan masih banyk lagi bentuk-bentuk teater tradisional yang lainnya.
          Teater modern adalah ketika teater tradisional yang sudah mengalami perubahan karena perubahan zaman. Pertumbuhan teater modern karena adanya teater tradisional yang menjadi awal terciptannya. Masuknya pengaruh budaya luar sangat mempengaru perkembangan teater tradisi bisa dalam bentuk cerita, alurnya, musik atau kostumnya. Jadi terciptanya teater modern itu dengan adanya teater tradisional masyarakat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar